2 kali Lebaran berkesan (dan memalukan!)
Selamat Idul Adha sebelumnya yaaa!!! semoga di tahun-tahun berikutnya kalian semua mendapatkan lebih banyak berkah dan pahala dari tahun ini, amiiiiiiiinnnnnn..
Balik lagi ke judul, kenapa ada memalukannya? saya akan berbagi cerita ini ke kalian, tapi jangan bilang-bilang sama siapa-siapa lagi ya :D
1. Kejadiannya waktu lebaran pertama atau yang kita kenal sebagai Hari Raya Idul Fitri. Pagi-pagi saya bangun dengan semangat, lantas sholat shubuh. Wajah berseri-seri mengingat masa-masa perjuangan saya melawan hawa nafsu telah usai dan tiba saatnya bersuka cita. Ayah bilang kalau beliau berangkat sholat Ied duluan, saya dan Ibu nyusul saja. Kami mengiyakannya. Setengah 7 pagi, tak kunjung terdengar juga suara-suara yang menyerukan untuk sholat. Ibu penasaran dan menyuruh saya untuk mengecek keadaan diluar sana, takutnya sudah keburu mulai sholatnya. Saya mengangguk (sok) patuh. Saya mengenakan sendal jepit transparan yang usianya sudah lebih dari 2000 tahun (hahaha), namun masih enak dipakai. Ketika saya hendak keluar dari pagar rumah, saya terpleset karena di lantai semen yang saya pijak menggunakan si sendal japit yang ternyata licin itu, terdapat aliran air. Saya kehilangan keseimbangan dan...... gelap.
Tahu-tahu, saya udah ada dikamar tidur dan ngeliat ibu dengan mata sembab menunggui saya di samping tempat tidur. "Kok bisa toh nak?" berkali-kali ibu bilang gitu ke saya. saya tanya, "ada apakah gerangan yang terjadi wahai ibundah?" (sesungguhnya saya tak bertanya dengan kata-kata seperti itu :D, biar lebih dramatis saja)
"Kamu pingsan, ditolong sama bapak-bapak tua yang lewat depan rumah, dibopong masuk kerumah.."
whatta? sbagai manusia normal, saya malu ruaaaarrrrr biasa, karena setelah saya bersikeras tetep ingin sholat Ied, banyak orang yang ngeliatin saya sambil bisik-bisik dan sesekali ketawa-ketawa. Perasaan nggak enak nih, dan bener dugaan saya, setelah selesai sholat Ied, biasanya dilengkapi dengan ritual cipika-cipiki tuh, saya juga ikutan.
"Teh Ella, katanya teh Ella jatuh pingsan, malah mau dibawa kerumah sakit, kok ada disini?"
banyak sekali yang nyeletuk seperti itu. Saya shock sembari malu. Mempertahankan urat malu terakhir, saya berkata dengan soknya, "Ah, itu hanya gossip kok," sambil senyum-senyum ala selebritis, padahal mah.... -___-
2. Kemaren banget pas Idul Adha. Saya dan Ibu berangkat jam setengah 7 sama kayak waktu lebaran Idul Fitri. "Ayo El, udah ksiangan nih.." kata Ibu mencak-mencak. Dengan santainya saya menanggapi, "kemaren lebaran juga setengah 7 lebih baru sholat bu..."
akhirnya kami berangkat muterin kompleks, karena tempatnya udah penuh. Pas kami berdua dateng, banyak banget yang liatin sambil ketawa-ketawa. Wah, firasat nggak enak lagi nih...
Ketika kami menggelar sajadah, ada temen arisannya ibu nyalamin ibu, tapi nggak ngomong apa-apa. Eh, pas orang-orang berdiri, yang kami kira mau gerak untuk sholat, si temen Ibu baru bilang...
"Bu, sholatnya sudah beres, mulainya jam 6 sesuai surat edaran. Ibu nggak tau?"
Kita berdua cengo secengo-cengonya. Dan jadilah tahun ini kita tidak sholat :D
Sampai bertemu di ceritaku selanjutnya yaaaa....
Au revoir tout le monde...
haha .... un moment inoubliable :D
BalasHapus