Pukul satu dini hari, dan indera penglihatanku belum mau terpejam. Berkelebat semua problema di dalam otak sempitku. Akhir-akhir ini, kuakui banyak sifat buruk kian menggelayuti ragaku. Di dalam hati aku mengiyakannya, namun logika tetap bersikukuh memberikan perlawanan. Ingin sekali aku abaikan sat demi satu masalah yang datang silih berganti dihidupku. Tapi ku tak bisa. Ingin ku tepis sifat-sifat buruk yang menggerogotiku, namun ku malah berkawan dan tenggelam dengannya. Disaat seperti ini, aku sangat merindukan Tuhan. Hanya Ia-lah yang sanggup merangkul segala beban batinku. Hanya kepada-Nya lah aku meminta petunjuk hidup. Aku membutuhkan-Nya, namun kadang aku terlalu sombong untuk tak berada dekat dengan-Nya, terlalu malu untuk meminta. Aku terlena dalam keriaanku sendiri. Karier. Ya. Hal itu yang saat ini sedang kuperjuangkan. Untukku, dan untuk membalas ketulusan orangtuaku dalam merawat, menjaga dan mengasuhku, sedari aku masih berupa bibit, tunas, hingga menjulang semp